BAB I MARKETING REVOLUTION

Ini saya dapat kiriman e-mail langung dari Pak Tung, mengenai rencana penerbitan bukunya Marketing Revolution tanggal 1 Juli 2008. Yang Bab 1 karena sifatnya preview, jadi mohon maaf jika ada kesalahan.

Salam Dahsyat!!!

Dear Friend,
Buku Marketing Revolution akan terbit tanggal 1 Juli 2008.
Saya ingin anda mengetahui seperti apa isi dari buku saya. Oleh karena
itu, saya memberikan kepada anda bab pertama dari buku ‘Marketing
Revolution’ untuk anda baca terlebih dahulu.
Selamat Menikmati!
Tung Desem Waringin


BAB I
MARKETING REVOLUTION


Menurut Saya Tujuan Marketing adalah Menukarkan Nilai Tambah yang Ada ke Sebanyak Mungkin Pembeli, sesering mungkin sehingga Pembeli Untung, Penjual Untung. Di dalam dunia Marketing ada 2 aliran:

1. Aliran “Mengingatkan”
2. Aliran ”Menawarkan”
Aliran Mengingatkan / Branding / Institutional Marketing /Awareness, seringkali membutuhkan biaya iklan sangat besar & tidak menghasilkan penjualan. Karena Awareness / Ingat tidak sama dengan Penjualan. Kemungkinan orang ingat sekali akan keberadaan produk tertentu tetapi kalau mereka tidak mau membeli produknya, tentu akan sangat merugikan bagi para pengusaha yang telah mengeluarkan ratusan juta bahkan milyaran rupiah untuk suatu iklan yang tidak meningkatkan penjualan. Dan seringkali Aliran ini merupakan Open Marketing dimana biaya marketing tidak bisa diukur hasil penjualannya.

Aliran Menawarkan/Direct Response Marketing. Dalam Aliran ini biaya Marketing bisa dibandingkan dengan hasil penjualan. Kegiatan Marketing termasuk iklan akan selalu diukur hasil penjualannya. Dengan demikian Biaya Marketing dikeluarkan dengan efektif & efisien. Aliran ini merupakan aliran Close Marketing dimana biaya marketing bisa diukur hasil penjualannya. Yang terbaik dari aliran Menawarkan adalah biaya marketing bisa unlimited. Kalau kita bisa mengukur berapa biaya beli per customer dan berapa keuntungan per customer. Sebagai contoh biaya beli (biaya marketing) untuk mendapatkan seorang customer dibutuhkan rata-rata biaya Rp 1.000.000,- dan ternyata keuntungan bersih per customer rata-rata Rp 2.000.000,- maka biaya marketing boleh unlimited. Usaha marketing yang sudah menghasilkan ini boleh diulangi terus selama masih menghasilkan. Ketika Saya Pulang dari Denpasar ke Jakarta di sebelah saya ada
seorang direktur sebuah Bank yang mengatakan ”Wah Aliran Pak Tung adalah Aliran Hard Selling”. Saya jawab ” Sebetulnya tidak Pak, Seperti kata Deng Xiao Ping (ex PM China) tidak perduli kucing putih atau kucing hitam yang penting bisa menangkap tikus. Demikian juga Aliran Marketing Saya Pak, tidak perduli soft selling atau hard selling yang paling penting penjualan meningkat. Saya tidak terjebak dalam dikotomi atau pemisahan antara soft selling & hard selling. Sebagai contoh: Di dalam Marketing Revolution

Saya tidak menolak aliran ”Mengingatkan”/Branding/Soft Selling ini. Hanya saja saya lebih suka menggunakan Publisitas, Press Release, Public Relation untuk menghasilkan Branding/Awareness daripada iklan. Publisitas (Melakukan Perbuatan Gila Positif yang layak berita) sehingga Mass Media dengan sukarela memuat berita jauh lebih murah dibanding iklan. Dan bila memang perusahaan mempunyai dana untuk Mengingatkan sangat besar, boleh saja menggunakan iklan besarbesaran, untuk Awareness asal pada akhirnya Penjualan Meningkat.

Namun Saran Saya, semaksimal mungkin Terukur Hasil Penjualannya. Bukan hanya Terukur Awarenessnya. Misal jangka waktu tertentu iklan yang hanya Mengingatkan ini diukur tingkat penjualannya kemudian diganti dengan iklan Mengingatkan yang lainnya kemudian bandingkan hasilnya. Juga kenapa tidak, setelah anda Mengingatkan, ditambah Menawarkan benefits yang emosional, ditutup dengan penawaran terbatas (waktu, discount, hadiah, keuntungan) bagi yang Take Action. Maka sempurna adanya. Orang ingat, sekaligus beli & bisa diukur efektifitas iklannya seketika. Untuk Merevolusi Marketing dimana berarti terjadi peningkatan penjualan secara dramatis besar & cepat, Gunakan sebagian kecil biaya untuk Publisitas sehingga Awareness meningkat, Gunakan sebagian besar biaya untuk Menawarkan sehingga penjualan meningkat. Juga karena Tujuan Marketing menurut saya adalah Menukarkan Nilai Tambah yang Ada ke Sebanyak Mungkin Pembeli, sesering mungkin sehingga Pembeli Untung, Penjual Untung. Maka mestinya untuk ”Menukarkan” kita perlu ”Menawarkan.....!” bukan hanya ”Mengingatkan”.

Definisi Ilmu Marketing bagi Saya adalah Ilmu Menyampaikan Penawaran kepada Target Market sehingga terjadiPenjualan yang berkesinambungan. Sedang Definisi Ilmu Marketing Revolution adalah Ilmu Menyampaikan Penawaran kepada Target Market sehingga terjadi Peningkatan Penjualan yang berkesinambungan secara cepat & besar. Untuk terjadi penjualan berkesinambungan pasti syaratnya adalah baik Pembeli maupun Penjual untung. Semisal hanya penjual yang untung, pembeli rugi, pembeli pasti kapok tidak mau beli lagi. Sedangkan Semisal hanya pembeli yang untung, penjual rugi maka penjual semakin lama tidak bisa jualan lagi. Tantangan & Pokok Bahasan Pertama Ilmu Marketing Revolution adalah bagaimana Menciptakan Penawaran yang Begitu Menarik & Bisa Dipercaya, sehingga calon pembeli akan berkata kepada diri Pokok Yang Paling Penting Dalam BISNIS Bukan Kantor, Bukan Mr Hi Tech, Bahkan Bukan Produk atau Jasa. Melainkan PENAWARAN. Bisnis belum ada sebelum ada PENAWARAN. Mark Joyner sendiri ”Saya Goblok Kalau tidak Mau Beli” atau ”Saya Sungguh Beruntung Bisa Beli”.

Tantangan & Pokok Bahasan Ke 2 Ilmu Marketing Revolution adalah bagaimana Menyampaikan Penawaran yang Begitu Menarik & Bisa Dipercaya kepada calon pembeli yang tepat. Misal anda menawarkan Mercedes Benz S-class dengan harga sangat murah 50% dari Harga Pasar masih berhadiah 2 kursi pijat Osim senilai Rp. 100 Juta sekaligus Plus Tukang Pijatnya tetapi anda menawarkan kepada pengemis di pinggir jalan bisa jadi yang bersangkutan hanya tertawa. Namun misal pengemis ini berjiwa pengusaha atau pernah ikut seminar atau membaca & mempraktekkan isi buku Marketing Revolution, bisa jadi dia adalah calon pembeli yang tepat. Karena dia akan praktek makelar. Anda baru saja membaca Bab 1 dari ’Marketing Revolution’ Baca bab-bab selanjutnya yang lebih dahsyat dari ini.


Beli Sakarang Juga!
Hubungi (021) 547 6677 – Hunting (Ria/Lasri)
Atau melalui
http://www.dahsyat.com/buku-marketing-revolution/index2.html

Anda ingin membaca salah satu contoh kasus dalam buku ini?
Referensikan buku ini kepada 3 (tiga) orang teman anda dan saya akan
kirimkan salah satu contoh kasus dalam buku ’Marketing Revolution’
langsung ke email anda.
Untuk mereferensikan buku ini, klik di
http://www.dahsyat.com/buku-marketing-revolution/index4.htmlSalam dahsyat!
Tung Desem Waringin
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url