Sedikit cerita tentang kejujuran

Kejujuran adalah batu penjuru dari segala kesuksesan, Pengakuan adalah Motivasi yang kuat (May Ay Kash)

Banyak pelajaran tentang kejujuran yang kita dapat sejak kita sekolah bahkan sampai kuliah, akan tetapi dari sekian banyak pelajaran yang di dapatkan tidak serta merta membuat kita selalu berbuat jujur dalam kehidupan kita sehari-hari. terbukti masih banyak kita temukan di sekitar kita perilaku yang menggambarkan bahwa kejujuran sesuatu yang langka. Berita di Televisi misalnya lebih banyak menyajikan berita tentang ketidak jujuran yang terjadi sehari-hari di negeri ini dari yang korupsi kecil-kecilan secara sembunyi-sembunyi sampai yang bermiliar- miliar dan di lakukan secara terang-terangan.

Melihat berita di televisi banyak yang masuk bui karena kasus korupsi, wajar saja bila banyak yang meragukan akan nasib bangsa ini kedepannya nanti.

Ngomong-ngomong tentang kejujuran, ada kejadian menarik di tempat saya bekerja sehari-hari menjaga barang dagangan. Ceritanya begini setelah selesai dengan kerjaannya kasir saya mengeluh saat setoran hasil penjualannya di pagi hari uang setorannya kurang lima puluh ribu rupiah, bukan masalah uangnya yang kurang lima puluh ribu tapi kenapa uangnya bisa kurang, karena selama hampir setahun bekerja jadi kasir, jarang sekali dia kurang saat setoran, dan dia termasuk salah satu kasir yang teliti dalam setiap transaksi. kasak-kusuk ada yang berbuat curangpun beredar.

Sampai keesokan harinya ada konsumen kami namanya Mas Antok salah satu Mahasiswa sebuah perguruan tinggi di daerah Condong catur yang datang dan ngomong kalau kemaren kasir saya ngasih kembaliannya lebih lima puluh ribu. Tentu kasir saya girang sekali karena tidak jadi nombok, sebagai ucapan terima kasih saya kasih sebuah hadiah ke Mas Antok, hadiahnya memang tidak seberapa, tapi dengan sopannya di menolak sambil berkata " Terima kasih mas untuk hadiahnya, tapi maaf saya tidak bisa menerimanya, sudah sepantasnya saya mengembalikan uang tersebut karena bukan milik saya".

Saya cuma bisa mengucapkan terima kasih berkali-kali sama Mas Antok sambil berkata dalam hati " tenyata di negeri ini masih banyak anak muda yang jujur, tetep kekeuh tidak mau menerima hadiah walau dengan alasan sebagai ucapan terima kasih".

Ternyata di negeri ini masih ada anak muda yang jujur, tegas menolak hadiah dengan alasan apapun. dan saya yakin masih banyak Antok-Antok yang lain yang akan memimpin negeri ini dengan penuh kejujuran dan bebas dari korupsi.