Salat Idul Adha 1434 H di Lapangan Rindam IV Diponegoro Magelang
Hari
ini (15/10/2013) kita kembali bisa merayakan hari Raya Idul Adha atau yang
sering kita sebut juga dengan hari Idul Qurban, sementara saudara-saudara kita
yang lain sedang menjalankan panggilan Allah SWT dengan menjalankan Ibadah
Haji.
Hari
ini saya dan keluarga melaksanakan Salat Idul Adha di Lapangan Tentara 1 RindamIV Dionegoro Magelang. Dek Disa Putri saya yang masih berusia sebelas bulan
tidak lupa juga ikut bersama kami
Seperti hari Raya Idul Fitri yang lalu. Putri kami yang masih kecil tentunya belum tau apa maknanya Salat Idul
Adha sebagaimana orang yang sudah dewasa, tapi dengan selalu mengajaknya ikut
Salat Idul Adha dan Salad Id, kami berharap Dek Disa kelak akan mengerti apa
hakekatnya Idul Fitri dan Idul Qurban dan kalau sudah dewasa nanti menjadi anak
yang Saleha.
Dalam
salat Idul Adha di Lapangan tentara Rindam IV Diponegoro ini bertindak selaku
Imam dan Khatib adalah H. Kosim Ali Mustofa dari Temanggung. Dalam
khutbahnya Pak Mustofa mengatakan bahwa
rangkaian ibadah Haji dan Idul Qurban tidak bisa di lepaskan dari peristiwa
sejarah yang di alami oleh Nabi Ibrohim As, beserta keluarganya. Beliau seorang
nabi yang ujian dan cobaannya silih berganti, bahkan sejak lahir beliau telah
mengalami berbagai macam ujian di antaranya ancaman pedangnya Raja Namrud yang
mengaku dirinya sebagai tuhan, oleh karenanya beliau di sembunyikan oleh kedua
orang tuanya dalam sebuah gua di tengah-tengah hutan
Kemudian
ketika beliau telah dewasa dan ingin bertemu dengan kedua orang tuanya sendiri,
ternyata beliau di usir oleh kedua orang tuanya karena keistiqomahan dalam mempertahankan
akidah yang bertentangan dengan kepercayaan nenek moyang mereka.
Ketika
remaja beliau di bakar hidup-hidup karena memerangi kemusyrikan dengan
memenggal berhala-berhala yang menjadi sesembahan Raja Namrud dan rakyatnya.
Semangat menegakan kebenaran melahirkan keberanian yang luar biasa.
Berkat
kebesaran dan keMaha Kuasan Allah SWT, api yang membakar Nabi Ibrohim di rubah
menjadi sifat dingin, sehingga nabi Ibrohim terselamatkan dari kejahatan Raja
Namrud Laknatulloh.
Ketika
beliau sudah berumur 80 tahun di perintahkan oleh Allah SWT untuk berkhitan,
bahkan ketika beliau di karunia seorang putra Ismail tiba-tiba beliau di
perintahkan untuk menyembelih putra kesayangannya. Yang karena keimanan yang sangat kepada Allah
di turutinya mnyembelih Ismail, tapi sebelum pedang menyentuh leher Ismail,
Ismail di ganti oleh Allah dengan seokor kambing.
Dalam akhir khutbahnya Pak Kosim Mustofa menjelaskan mengenai manfaat dari Syariat Qurban. yang mengandung pelajaran sangat
berharga bagi kita antara lain:
•
Sebagai Barometer
seberapa jauh kita bersedia dan ikhlas dalam berqurban demi pengabdian kita
kepada Allah SWT
•
Sebagai bukti
kepedulian kita kepada sesama, agar kita tidak menutup mata terhadap kaum
miskin, sekaligus sebagai bukti sejauh mana tingkat kesalehan kita
•
Syariat Qurban yang di
lakukan satu kali dalam satu tahun sebagai i'ktibar agar kita mau berqurban di
hari-hari yang lain.
•
Dengan berqurban, kita
akan terlepas dari Sabda Nabi yang mengatakan bahwa bagi yang mampu untuk
berqurban tapi tidak berqurban, kata Nabi jangan dekat-dekat dengan tempat
salat beliau
Peristiwa
sejarah yang tertulis dalam Alquran ini, hendaknya tidak hanya untu di kenang
begitu saja, hendaknya kita bisa mengambil pelajaran, bahwa ternyata hidup
butuh perjuangan, dan perjuangan butuh pengorbanan, sementara pengorbanan
memerlukan keikhlasan. Perjuangan, pengorbanan dan keikhlasan yang telah di
contohkan oleh Nabi Ibrohim hendaknya mampu mengatasi rintangan dan tantangan.
Dan ini tentu tidak lepas dari Hidayah dan Inayah Allah SWT. Oleh karena itu
Allah memerintahkan kepada kita untuk mengikuti jejak Nabi Ibrohim AS.
Salat
Idul Adha 1434 H di lapanagan Rindam IV Diponegoro di ikuti tidak hanya di
ikuti oleh personil Rindam IV Diponegoro tapi juga di ikuti oleh para pejabat
teras Pemerintah Kota Magelang dan masyarakat di sekitar Komplek Rindam IV
Diponegoro.
Selamat
Hari Raya Idul Adha 1434 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Posting Komentar untuk "Salat Idul Adha 1434 H di Lapangan Rindam IV Diponegoro Magelang"