Membangun Jembatan Masa Depan dengan Uang kembalian
Sebenarnya tidak hanya pelosok daerah Banten saja yang mengalami hal serupa, Masih banyak daerah-daerah pelosok lain di Indonesia yang nasibnya tidak lebih baik dari anak-anak selolah di pelosok Banten tadi. hanya daerah pelosok tersebut kurang mendapat perhatian karena tidak adanya pemberitaan media sehingga menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah.
Kita dan anak-anak kita yang nasibnya lebih baik dari anak-anak di daerah pelosok tadi bisa membantu mereka supaya bisa berangkat ke sekolah tanpa mempertaruhkan nyawa, mereka bisa tenang belajar di sekolah tanpa memikirkan keselamatan jiwa mereka selama pulang dan pergi ke sekolah.
Salah satu cara mudah kita untuk bisa membantu mereka adalah dengan menyumbangkan sebagian atau seluruh kembalian belanja kita di Alfamart atau Alfamidi yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat kita belanja di Alfamart atau Alfamidi tinggal bilang aja ke kasirnya bahwa kita akan menyumbangkan uang kembalian belanja kita. nantinya kasir akan menginput jumlah uang kembalian yang kita donasikan dan akan tertulis di bawah struk belanja nominal uang kembalian yang kita donasikan, Jadi tidak perlu khawatir uang donasi kita akan di salah gunakan. Tapi biasanya kasirnya akan menanyakan terlebih dulu apakah uang kembalian kita akan di donasikan apa tidak.
Dengan adanya Program donasi uang kembalian di Alfamart dan Alfamidi atau toko-toko modern lainnya tentunya semakin banyak daerah pelosok Indonesia yang terbantu dengan program-program tadi. Kitapun sebagai konsumen selain bisa beramal juga telah membantu karyawan Alfamart, Alfamidi dan peritel modern lainnya mencari receh uang kembalian yang sekarang ini sukar di dapat terutama untuk nominail seratus dan dua ratus rupiah. Jadi mari kita sisihkan sebagian atau seluruh kembalian belanja kita di Alfamart, Alfamidi atau toko-toko modern lainnya untuk membantu pembangunan di daerah pelosok Indonesia.
mantap nih... keterbukaan dan transparansi penggunaan dana juga harus terpublikasi dengan baik kang, jangan sampai seperti telepisi2 nasional ituh, sumbangan pemirsa ketika dikirim ke daerah diklaim sebagai sumbangan stasiun TV nya.