Tips memulai usaha dengan Modal Nol
Di Masa Pandemi Covid-19 ini salah satu persoalan yang dihadapi oleh masyarakat adalah sulitnya lowongan kerja, Lesunya perekonomian berdampak terhadap laju perusahaan untuk bertahan di masa Pandemi ini, Bahkan banyak yang gulung tikar tidak bisa bertahan.
Imbasnya banyak pekerja yang kehilangan pekerjaannya. Sementara untuk mencari pekerjaan lain di masa Pandemi ini cukup susah, Salah satu cara untuk bisa bertahan di masa Pandemi Covid-19 ini adalah mempunya usaha sendiri, walaupun itu usaha kecil-kecilan.
Salah satu pertimbangan bagi sebagian para calon pelaku usaha untuk memulai usahanya adalah modal. Dan Bank adalah harapan sebagian besar para calon pelaku usaha untuk mendapatkan modal. Bahkan, sudah menjadi sebuah keharusan kalau memerlukan dana mendesak ataupun modal untuk usaha larinya adalah ke Bank.
Padahal, Pinjaman dana ke Bank kita tidak bisa terhindar dari yang namanya Riba, Karena sebagian besar Perbankan di tanah air tidak ada yang bebas dari namanya Riba, bahkan termasuk Perbankan Syariah sekalipun. Sementara, agama kita melarang Riba, Bahkan termasuk dosa besar karena Nabi kita Shalallahu alaihi wasallam berkata salah satu dosa dari riba adalah seperti menzinahi ibu kandung sendiri, Nas Allahu Wassalama Walafiyah..semoga kita bisa terhindar dari yang demikian.
Solusi untuk bisa mendapatkan modal untuk memulai usaha dari Nol tanpa riba dan Bank adalah dengan mencari pemodal yang amanah, jujur dan dapat di percaya, caranya adalah dengan menjual diri kita sendiri, memantaskan diri untuk mendapatkan modal, menjadi orang yang amanah, jujur dan dapat di percaya.
Sebelum mencari modal ke para penanam modal hendaknya, Nilai dulu diri kita sendiri, berapa skill yang kita punya, buat yang berbeda dari skill kita, Karena Allah menciptakan manusia lahir di dunia tanpa relasi dan setiap orang punya potensi untuk bersosialisasi dan survive.
Tips berikutnya adalah sabar dan ulet. Orang-orang yang sabar dan ulet itu membiasakan dirinya untuk sabar dan ulet pantang menyerah dalam kehidupannya. Kalau kita mau ada 1001 cara untuk memulainya untuk kita tempuh, dan begitu juga sebaliknya.
Faidah dari Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, MA Hafidzahulloh
Posting Komentar
Jazakumullahu Khairan